Disiplin Kunci Prestasi
Hanya kerugianlah bagi orang-orang yang malas dalam berbuat, enggan melakukan hal yang semestinya ia kerjakan. Tidak hanya berdampak kegagalan bagi dirinya, namun tentu akan pula menghancurkan kredibilitasnya di masyarakat.
Seperti seorang pemuda yang malas mencari pekerjaan, ia akan menjadi pengangguran yang menjadi beban keluarganya, atau siswa yang malas belajar, pasti akan tinggal kelas, enggan tahajud pun menjadikan sulit mendapat pertolonganNya dan masih banyak contoh kemalasan lain yang jelas-jelas menyengsarakan pelakunya.
Sungguh, tidak akan sukses orang yang malas, yang ada hanya bersiap-siap menderita dunia akhirat. Na?uzubillah?
Hidup adalah untuk berprestasi yang bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat. Hidup di dunia sangatlah sebentar, sehingga kita harus betul-betul memanfaatkan waktu yang ada, dengan menggali segenap potensi yang dianugerahkan Allah dan prestasi terbaik.
Untuk itu sangatlah tidak patut kita bermalas-malasan, membiarkan waktu terbuang sia-sia.
Jadikan setiap waktu kita menjadi saat penuh kualitas, hanya berisi amal dan prestasi terbaik. Dan untuk semua kesuksesan itu didapat dengan susah payah, dengan kerja keras dan disiplin. Tiada prestasi tanpa disiplin.
Bersikap disiplin dalam beramal memerlukan kemauan, azzam yang kuat dan latihan terus-menerus. Kita harus sungguh-sungguh menerapkan disiplin dalam setiap sisi kebaikan, pada disiplin ibadah, pada disiplin waktu atau pada yang lainnya.
Untuk istiqomah disiplin, kita harus mulai dengan pembiasaan positif, pantang menyerah, dan tidak setengah-setengah dalam usaha perbaikan diri ini. Yakinlah, dengan berupaya disiplin, melawan rasa malas kita akan dapat buahnya, yaitu prestasi dunia dan akhirat.
Marilah kita senantiasa mencoba disiplin dalam segala hal, konsisten dan istiqomah beribadah dan beramal. Semoga dengan begitu kita dicatat sebagai mukmin prestatif, yang pada akhirnya memperoleh sukses dunia akhirat.
Amiin.
Hanya kerugianlah bagi orang-orang yang malas dalam berbuat, enggan melakukan hal yang semestinya ia kerjakan. Tidak hanya berdampak kegagalan bagi dirinya, namun tentu akan pula menghancurkan kredibilitasnya di masyarakat.
Seperti seorang pemuda yang malas mencari pekerjaan, ia akan menjadi pengangguran yang menjadi beban keluarganya, atau siswa yang malas belajar, pasti akan tinggal kelas, enggan tahajud pun menjadikan sulit mendapat pertolonganNya dan masih banyak contoh kemalasan lain yang jelas-jelas menyengsarakan pelakunya.
Sungguh, tidak akan sukses orang yang malas, yang ada hanya bersiap-siap menderita dunia akhirat. Na?uzubillah?
Hidup adalah untuk berprestasi yang bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat. Hidup di dunia sangatlah sebentar, sehingga kita harus betul-betul memanfaatkan waktu yang ada, dengan menggali segenap potensi yang dianugerahkan Allah dan prestasi terbaik.
Untuk itu sangatlah tidak patut kita bermalas-malasan, membiarkan waktu terbuang sia-sia.
Jadikan setiap waktu kita menjadi saat penuh kualitas, hanya berisi amal dan prestasi terbaik. Dan untuk semua kesuksesan itu didapat dengan susah payah, dengan kerja keras dan disiplin. Tiada prestasi tanpa disiplin.
Bersikap disiplin dalam beramal memerlukan kemauan, azzam yang kuat dan latihan terus-menerus. Kita harus sungguh-sungguh menerapkan disiplin dalam setiap sisi kebaikan, pada disiplin ibadah, pada disiplin waktu atau pada yang lainnya.
Untuk istiqomah disiplin, kita harus mulai dengan pembiasaan positif, pantang menyerah, dan tidak setengah-setengah dalam usaha perbaikan diri ini. Yakinlah, dengan berupaya disiplin, melawan rasa malas kita akan dapat buahnya, yaitu prestasi dunia dan akhirat.
Marilah kita senantiasa mencoba disiplin dalam segala hal, konsisten dan istiqomah beribadah dan beramal. Semoga dengan begitu kita dicatat sebagai mukmin prestatif, yang pada akhirnya memperoleh sukses dunia akhirat.
Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih comment key !!!!!